Jumat, 09 Oktober 2009
Belum lepas semua penat
Setelah seharian menabung mimpi
Masih lekat teringat
Tak t’rasa ku merindukanmu lagi
Aku tahu… bahwa kumencintaimu
Aku tahu… bahwa kumenyayangimu
Namun baru ku tahu, sungguh
Betapa besar artimu bagiku
Masih ku ingat kata yang kau ucap
Pertemuan itu b’lum berganti hari
Masih t’rasa sentuhan hangat
Tapi ku sudah merindukanmu lagi
Kamis, 08 Oktober 2009
http://armantjandrawidjaja.wordpress.com/2009/07/01/midnight-rain/
cinta itu sederhana
sesederhana saat aku memarahimu karena tak memberi kabar saat pulang telat
cinta itu sederhana
seperti marahmu saat aku tak mendengarmu
cinta kita adalah cinta yang sederhana, ingin kebersamaan walau kaki tak berpijak pada bumi yang sama
cinta kita adalah cinta sederhana, dan semakin sederhana cinta kita semakin sulit orang lain tuk mengerti.
karena hidup tanpa cinta adalah hidup dengan membebani pikiran dengan sesuatu yang kusat, hingga tak mudah untuk mengenali sesuatu dengan sederhana
terimakasih atas kesederhanaan itu, Cinta --kesederhanaan yang tak biasa
kau tau dari mana pelangi berasal
ia berasal dari kebingungan menerjemahkan antara dingin yang dikirim hujan dan panas yang membunuh hujan.
Pelangi adalah tafsir tentang keindahan misteri
seperti dirimu yang selalu melahirkan tanya padaku
tanya yang tak pernah berakhir
bahwa akankah kita selalu bersama
beberapa misteri memang tak perlu jawaban
karena misterilah yang membuat cinta kita menebar warna pelangi
cukup kita jalani
bahwa kita memang akan bersama
Aku butuh teman untuk melalui
Aku butuh kawan untuk berbagi
Aku butuh bayangan untuk mengikuti
Aku butuh mentari untuk menerangi
Aku butuh air untuk menyirami
Aku butuh pohon untuk meneduhi
Aku butuh pagi setelah gelap hari
Aku butuh tempat untuk kudiami
Aku butuh tersenyum setelah bersedih
Aku butuh hati untuk disayangi
Untuk itulah kuingin kau tetap disini
Engkau yang setiap waktu ceritakan kisah
Seperti sepi yang melahirkan inspirasi
Diammu adalah kasih sayang
Ceriamu adalah semangat
Ceritamu adalah cinta
Gerakmu adalah kepedulian
Dekatmu adalah kebahagiaan
Jauhmu adalah kerinduan
Marahmu adalah perhatian
Senangmu adalah penghargaan
Tangismu adalah pengharapan
Tawamu adalah pencapaian
Di pelukmu aku istirahat dari dingin malam yang menggangguku. Didekapku kau istirahat dari lelahmu menyibak langit
Kita saling peluk-dekap. Istirahat dalam lelap.
Esok mimpi kembali harus di perjuangkan
Sebab waktu tak pernah mau kompromi
Cukupkah malam mengantarkan pesan rinduku padamu
Bersama bulan yang menyanyikan syair kerinduan?
Jika tidak biarkan ia dibantu bintang-bintang
Membisikkan rinduku padamu
Bila malam tak pernah cukup
Biarlah pagi membawa pesan rinduku padamu
Bersama embun dan aroma wangi bunga yang mekar
Tapi pagipun niscaya tak akan pernah cukup
Ijinkanlah siang terik berteriak lantang
Bahwa aku sangat merindukanmu
Oh…
Rindu masih menumpuk di dalam hati
Belum separuh ia dihantar hari
Kau pulanglah kesini
Karena akupun tak sanggup membawanya
Biar kau lihat sendiri
Betapa banyaknya rinduku
Hingga akupun tenggelam dalam lautannya
Cintaku hanyalah rasa kehilangan saat kau tak disini
Sayangku hanyalah rasa cemburu mendengar ceritamu tentang orang lain
Kasihku hanyalah rasa sedih saat kau merasakan sakit
Inilah aku...
pecinta yang mencintai dengan rasa
menyayangi juga dengan rasa
mengasihi dengan rasa
Hanya satu yang tak bisa membuncah dengan rasa
ketika ketiganya menyatu
maka puisilah yang mengatakan itu